Selasa, 22 Juli 2008

PANTANG MENYERAH

Li Pai adalah salah seorang dari 8 penyair terbesar pada zaman Thang dan Sung. Syair-syairnya dikenal semua orang, namanya harum hingga saat ini. Namun, di masa kecilnya, Li Pai adalah seorang anak yang lebih suka bermain-main, dari pada belajar membaca dan menulis. Suatu hari, ketika gurunya sedang tidak berada di tempat, ia keluar dari kelas dan bermain di tepi sungai. Ketika hendak menangkap ikan, ia melihat seorang nenek sedang memusatkan perhatiannya pada sebatang besi yang diasahnya diatas sebuah batu. Li Pai memperhatikannya selama setengah hari, namun si nenek itu tetap saja mengasah batang besi tersebut. Akhirnya dengan perasaan aneh, ia bertanya, “ Nenek, Anda sedang apa?” Nenek tua menjawab,” Saya sedang mengasah sebuah jarum untuk menyulam.” “Mengasah jarum? Batang besi sedemikian besarnya, mau diasah sampai kapan?” “Benar, nak!” nenek tua mengangkat kepala, memandang Li Pai dan berkata, “Walaupun batang besi ini besar, namun semakin diasah akan semakin kecil. Asalkan saya tidak berhenti mengasah, besi ini pasti akan menjadi jarum." Setelah mendengar ini, sekejap kemudian Li Pai menjadi sadar dan dengan cepat kembali ke sekolah. Tidak ada hal yang sulit di dunia ini, yang perlu kita cemaskan hanyalah niat dari setiap orang untuk melakukan sesuatu. Asalkan Kita memiliki cita-cita yang mulia, ingin maju dan berani berkorban dengan semangat tidak menyerah karena rintangan, ulet, ditambah tekad yang kuat, hati tidak menyerah, bekerja keras, tahan banting, jelas dapat mencapai cita-cita yang mulia dan membangun usaha besar. Satu-satunya saat dimana Anda gagal, adalah saat terakhir Anda mencoba. :: Charle Kettering ::