Selasa, 22 Juli 2008

CEMAS SECARA BAIK DAN BENAR

Tersebutlah kisah tentang seorang penggembala domba. Pada suatu malam, hujan turun dengan derasnya, gembala itu bingung apakah dombanya mau dimasukkan ke dalam rumah atau tidak. Jika masuk rumah, rumahnya akan kotor sekali. Tetapi kalau tetap di luar, ia kasihan membayangkan dombanya akan kedinginan. Dalam kebingungannya, ia bolak-balik, sulit tidur, memikirkan apa yang mesti dilakukan. Hingga pagi, dombanya ternyata tetap dibiarkan di luar, kehujanan semalaman. Si pengembala itu ternyata tidak mengambil langkah apapun. Dan penggembala itu sendiri kurang tidur, karena memikirkan dombanya semalaman. Keesokan harinya, pada saat menggembalakan dombanya, ia ketiduran. Ia tidak tahu bahwa beberapa dombanya melewati pagar pembatas, dan sialnya ada pencuri yang sudah mengincar dombanya sejak beberapa hari itu. Karena ia lengah, dombanya disikat pencuri tersebut. Cerita pengembala ini adalah cerita tentang siapapun ataupun organisasi manapun yang kebingungan, lumpuh, dan tidak melakukan apapun karena cemas terhadap apa yang bakal terjadi. Mereka sibuk memikirkan apa yang mungkin atau bakal terjadi. Mereka sibuk memikirkan apa yang mungkin atau bakal terjadi, sampai lupa melakukan tindakan nyata. Akibatnya mereka lumpuh dan benar-benar merugi. Mulai sekarang jika ada sesuatu masalah atau peristiwa yang membuat Anda berhenti, dan tidak bergerak, karena kecemasan yang Anda alami, tanyakanlah 5 hal : 1.Apakah yang sebenarnya Anda cemaskan. 2.Apakah yang sebenarnya Anda takuti. 3.Hal terburuk apakah yang akan terjadi, jika kecemasan Anda terbukti. 4.Namun, pikirkan juga hal terbaik yang mungkin terjadi jika kecemasan Anda tidak terbukti. 5.Langkah apakah yang akan diambil jika terjadi hal yang terburuk ataupun hal yang baik Oleh karena itu Anda harus mengatasi rasa cemas yang membuat kita tak mengambil keputusan apapun. Kadang kala, rasa cemas ini sebenarnya Cuma mengada-ada dan tidak sebesar yang kita duga. Dengan belajar mengidentifikasi hal apa yang paling mencemaskan dan mengantisipasinya, kita akan lebih berani mengambil keputusan. (Disarikan dari Training Emosional untuk Selling )