Selasa, 22 Juli 2008
Hati yang Sempurna
Pada suatu ketika di suatu desa ada seorang pemuda yang membanggakan hatinya yang katanya sangat sempurna. Dia berteriak di tengah kerumunan orang sambil memamerkan hatinya itu dan berkata, " Lihatlah hatiku ini, sangat indah bukan? Lihatlah warna yang merah segar dan bentuknya bagus, benar-benar hati yang sempurna ya." Maka semua orang memperhatikan hati pemuda itu dan mereka berdecak kagum melihatnya. Tiba-tiba datanglah seorang kakek dan berkata," Hatimu memang bagus Nak, tapi kalau aku harus menukar hatiku dengan hatimu, aku tidak akan mau melakukannya." Maka orang banyak pun beralih memperhatikan hati Sang Kakek itu. Tapi hati Sang Kakek sama sekali tidak bagus, terdapat banyak celah dan bahkan ada bagian yang kosong di hatinya. Sama sekali tidak menarik. Maka dengan terheran-heran anak muda itu bertanya," Mengapa engkau tidak mau menukar hatimu yang jelek itu dengan hatiku yang jelas-jelas lebih bagus ini, Kek?"
Sang Kakek menjawab," Hatiku jadi berbentuk begini karena aku sering memberikannya kepada orang lain, bila aku melakukannya, kadang-kadang mereka juga memberikan hati mereka, walaupun tidak sama besar, terdapat banyak celah di hatiku karena aku menerima bagian yang tidak sama dengan yang sudah kuberikan, ada juga orang-orang yang telah kuberikan hatiku tidak memberikan hati mereka juga sebagai balasannya, dan itulah sebabnya mengapa ada bagian-bagian yang kosong dalam ruang hatiku ini. Karena ada sebagian orang seperti engkau anak muda, yang menjaga hatinya rapat-rapat dan tidak mau memberikan sedikit pun hatinya kepada orang lain karena takut dilukai, takut dikhianati dan tidak dibalas."
Sama juga dengan kita rekan-rekan sekalian, berapa banyak dari kita seperti anak muda itu, yang menutup rapat-rapat hati kita dan tidak mau membagikan kasih karena merasa takut tidak akan mendapatkan porsi yang sama besar dengan yang telah kita berikan? Atau takut saat kita mengasihi orang, lalu kasih yang telah kita curahkan itu tidak dibalas atau diabaikan oleh mereka? Semoga artikel ini dapat membuka pikiran kita, mari kita saling mengasihi dan membuka diri terhadap sesama yang memerlukan curahan kasih dan bantuan kita. Biarlah hati kita bentuknya tidak bagus asal Tuhan saja yang bisa melihat dan menghargai indahnya hati kita. (oleh : Lucia Andriani dari milis Kisah Kehidupan)
Nah, menarik bukan... saya ambil pelajaran di sini, bahwa kita sebagai ummat manusia yang juga adalah sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan. Maka kepada saudara-saudara kita, teman-teman kita, sahabat-sahabat kita, wajiblah kita untuk saling kasih sayang, tolong menolong dan membagi suka duka dan kebahagiaan. Karena mereka kita ada, dan karena mereka kita bisa hidup. Kasih sayang dan tolong menolong yang kita berikan kepada setiap orang, tidak hanya akan lebih mempercerah cahaya kebaikan dalam diri kita, namun juga bisa menjadi hikmah dan pelajaran bagi setiap orang, untuk lebih memahami arti penting dari sebuah bahasa hati, yang indah....
Semoga bisa diambil pelajaran utk semua, thanks to milis and stories owner :)
Label:
Friendship